Jumat, 20 November 2015

Apresiasi dan Ekspresi Karya Seni Rupa Terapan

Apresiasi dan Ekspresi Karya Seni Rupa Terapan

A. Apresiasi Keunikan Gagasan dan Teknik dalam Karya Seni Rupa Terapan

1. Pengertian Apresiasi
Apresiasi adalah sikap kepekaan dalam mengenal dalam menghargai, mengagumi, dan
menilai sebuah karya seni. Apresiasi pasif tumbuh seiring dengan pembiasaan yang sifatnya pasif sampai pada tahap menilai, mulai dari mengamati gambar atau reproduksi karya seni rupa di buku hingga menghadiri pameran karya seni rupa. Apresiasi aktif yaitu apresiasi pasif yang disertai pembuatan karya.
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam mengkaji atau menilai sebuah karya seni, yaitu berkaitan dengan nilai bentuk dan nilai isi.
a. Nilai Bentuk
Berkaitan dengan hal yang sifatnya indrawi atau disebut juga nilai intrinsik. Misalnya, garis, bidang, bentuk, ruang, tekstur, warna, dan nada gelap terang.
b. Nilai Isi
Nilai isi disebut pula nilai ekstrinsik dan sifatnya nonfisik karena berada di balik wujud karya. Seorang pengamat setelah mengamati nilai-nilai fisik akan menangkap isi atau pesan perupa yang terdapat pada karya, misalnya komposisi, gagasan, pesan, perlambangan, tema, gaya, kemampuan teknik, dan bakat perupa dalam mengolah nilai-nilai bentuk.

2. Apresiasi Karya Seni Rupa
a. Pendekatan mimetik
Sebuah karya dinilai kaitannya dengan kenyataan yang ada di alam.
b. Pendekatan Ekspresif
Menilai ungkapan atau ekspresi perupa yang diwujudkan dalam karya.
c. Pendekatan Struktural
Dilakukan dengan menilai kesatuan utuh karya dengan strukturnya.
d. Pendekatan Semiotik
Dilakukan dengan menilai kandungan berbagai tanda yang ingin disampaikan seorang perupa kepada penikmatnya.

3. Menilai Keunikan Karya Seni Rupa Terapan
a. Pakaian
b. Perhiasan
c. Senjata
d. Topeng dan wayang
e. Kemasan
f. Alat transportasi
g. Bangunan
h. Peralatan rumah tangga
i. Benda ritual
j. Alat musik

B. Sikap Apresiatif terhadap Keunikan Karya Seni Rupa Terapan
 

1. Kritik Seni
Kegiatn kritik merupakan salah satu aspek dari apresiasi yang berkaitan dengan kegiatan memberi resensi (ulasan) suatu pameran atau karya seni.
Cara memberi komentar kritik terhadap karya seni, antara lain:
a. Pemaparan
b. Uraian kebetulan (formal)
c. Penafsiran arti atau makna
d. Penilaian
Kritik seni terdiri atas berbagai jenis, yaitu sebagai berikut:
a. Kritik Jurnalistik
b. Kritik ilmiah
c. Kritik Populer
d. Kritik Pedagogik

C. Merancang dan Membuat Karya Seni Rupa Terapan
1. Seni Keramik
Keramik berasal dari kata kramos bahasa yunani yang berarti “lempung yang dibakar”. Para perupa media keramik di Indonesia pada umumnya berlatar belakangakademi seni rupa, seperti Hilda Sumantri, Hendrawan Riyanto, Suyatna, F. Widyanto, Noor Sudiati, dan Asmudjo.
2. Jenis Keramik
Berdasarkan perbedaan komposisi bahan dan suhu pembakarannya.
a. Gerabah lunak atau earthenware
b. Jenis stoneware
c. Porselen atau porcelain
3. Media dan Teknik Seni Keramik
Teknik membuat keramik terdiri atas:
a. Dipijit atau pinching
b. Paduan bilahan/irisan atau slabbing
c. Dibuat dari paduan bentuk pilin/tali coiling
d. Dicetak tekan atau molding
e. Dicor atau casting

D. Menyiapkan Pameran Karya Seni Rupa
1. Tujuan dan Fungsi Pameran
a. Pameran berfungsi sebagai sarana apresiasi
b. Sebagai sarana edukasi
c. Sebagai sarana rekreasi
d. Sebagai sarana prestasi
2. Waktu Penyelenggaraan pameran
a. Pameran rutin
b. Pameran incidental
3. Tempat Penyelenggaraan Pameran
a. Pameran di dalam ruangan (indoor exhibition)
b. Pameran di luar ruangan (outdoor exhibition)
4. Penyelenggara pameran
a. Menentukan tema pameran
b. Menentukan rencana kegiatan
c. Menyusun program pameran
5. Lingkup pameran
6. Jenis pameran

E. Menata Pameran karya Seni Rupa
1. Tata letak karya (display)
2. Tata cahaya (lighting)
3. Sirkulasi pengunjung

Sumber : https://www.facebook.com/permalink.php?id=175163979177372&story_fbid=1028173863876375

Dasar Dasar dalam Membuat Batik

Dasar Dasar dalam Membuat Batik

Setiap orang memiliki kemampuan membuat suatu bentuk kerajinan tangan termasuk juga membatik. Namun tidak setiap orang dapat membuat kerajinan batik yang memiliki nilai keindahan bagi banyak orang. Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk dapat menciptakan sebuah batik yang indah. Tentunya tidak semudah dengan membalikkan telapak tangan. Kesemuanya itu dapat tercapai jika setiap orang mengetahui pengetahuan bagaimana batik itu sendiri, karena dengan adanya pengetahuan maka langkah-langkah untuk mebuat batik yang indah dapat ditempuh dengan lebih mudah. Secara umum ada pengetahuan dasan yang kirangan harus dimiliki untuk dapat membuat kain batik yang indah yakni :
  1. kepandaian mencipta atau melukis dengan lilin.
Kerajinan batik sangat identik dengan lilin. Lilin ibarat tinta pada sebuah kertas dimana kertas tersebut dapat memiliki nilai jika didalamnya terdapat beberapa goresan tinta yang menarik. Untuk memperoleh kepandaian ini membutuhkan keuletan dalam berlatih. Terutama bagi yang tidak memiliki bakat tersendiri dalam bidang ini.
  1. Kepandaian pewarnaan atau pada khususnya kepandaian mencelup kain.
Pewarnaan merupakan unsur pentik selain motif. Warna akan memberikan nilai keindahan seperti halnya sebuah pelangi. Mengetahui beragam teknik pewarnaan dapat dipelajari dengan membaca atau pengalaman sendiri dan tentunya harus dilakukan dengan penuh keuletan untuk menguasai kepandaian ini.
Kedua kepandaian ini dapat dilakukan secara bersamaan atau bergantian bergantung pada kemampuan diri sendiri. Kesemuanya tentunya tidak lepas dari keinginan untuk mencoba mempraktekkannya. Karena jika kita belajar secara langsung tentunya akan banyak pengalaman yang dapat kita peroleh. Untuk dapat memiliki kepandaian mencipta ada beberapa tips yang munkin dapat membantu yakni dengan berlatih terus menerus untuk membuat desain. Ada beberapa tingkatan agar kita pandai untuk menciptakan sendiri desain kita yakni :
  1. tingkat dasar
melatih tangan agar luwes dan cepat dengan cara membuat garis-garis atau bertuk tertentu (sketsa) dalam sebuah kertas.
  1. tingkat menengah
berlatih membuat suatu gambar imajinasi anda. Misalnya dengan mengambungkan bentuk-bentuk yang pernah anda lihat dengan bentuk lain atau membuat variasi sendiri dari bentuk yang pernah dilihat pada sebuah kertas.
  1. tingkat atas
tuangkan gambar-gambar imajinasi anda pada sebuah mori dengan lilin bisa dengan menggunakan canting langsung atau dengan kuas.
Kesemua tahapan ini harus dilakukan secara rutin untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Setelah mahir dalam tahap mencipta kita beranjak ke tahap pewarnaan. Awal kita dapat berlatih dengan pencelupan warna menggunakan napthol.
Pewarnaan batik banyak mengunakan cat napthol karena cepat dan kuat. Napthol tersusunan atas napthol AS sebagai warna dasar dan garam Diazonium sebagai pembangkit warna. Untuk menggunakan napthol sebagai pewarna perlu memperhatikan hal-hal berikut :
A untuk celupan dasar :
2-6 gram cap Napthol
1-3 gram Kostik soda sisik atau batu ( + sedikit TRO atau penggantinya dan + air panas secukupnya)
B. Untuk pembangkitan warna :
5-15 gram Garam Diazo.
Cara melarutkan cat dan mengerjakan celupan “2 kali celup” (untuk pewarnaan dasar)
  1. serbuk cat napthol dimasukkan dalam sebuah wadah kemudian dicampur dengan sedikit TRO dan air, diaduk hingga bernebtuk pasta kemudian diberi air panas secukupnya. Setelah itu, masukana kostik soda dan aduk hingga lauran jernih kemerahan atau kekuningan. Jika masih keruh tambakan kostik soda atau dipanaskan kembali.
  2. larutan napthol dimasukkan ke dalam wadah yang lebih besar kemudian ditambah air secukupnya misalnya, untuk sepotong kain panjang 2,5 meter diperlukan 2-3 liter air.
  3. kain batik kemudian dimasukkan ke dalam larutah dan dibolak-balik hingga 15 menit.
  4. setelh itu,kaind idangkan kemudian diangin-anginkan ditempat teduh.
  5. masukkan garam diazo dalam panci sendiri kemudian tuangkan air secukupnya, aduk hingga membentuk larutan yang kemudian dimasukkan dalam wadah tersendiri dan masukan air secukupnya.
  6. Kain yang telah diangin-anginkan dimasukkan kedalam larutan garam selama 10 menit dan diaduk. Pada rendaman akan muncul warna kemudian kain diambil dan dicuci bersih. Jika warnanya kurang tajam maka proses pencelupan dapat diulang kembali dari awal sebanyak 2 kali.
Sumber : https://cantingbatik.wordpress.com/2008/09/03/dasas-dasar-dalam-membuat-batik/

Jenis - Jenis Batik Menurut Cara Pembuatannya

Jenis - Jenis Batik Menurut Cara Pembuatannya

1. Batik Tulis
Batik tulis adalah batik yang dibuat dengan menggunakan canting. Pembuatan batik tulis ini lebih lama yaitu sekitar 2-3 bulan. Proses pembuatannya yaitu dimulai dengan pembuatan design atau yang disebut dengan molani, menyanting (melukis dengan lilin/malam menggunakan canting), memberi warna, melorot, kemudian penjemuran. Batik tulis tidak memiliki motif pengulangan yang jelas dengan ukuan garis motif yang relatif kecil dibandingkan dengan batik cap.
2. Batik Cap
Batik cap adalah teksture atau corak batik yang dibentuk dengan cap. Biasanya proses pembuatan batik cap lebih cepat daripada batik tulis yaitu sekitar 2-3 hari. Batik cap dikerjakan manual dengan menggunakan alat cap yang biasanya terbuat dari tembaga yang dibentuk dengan design tertentu. Alat cap (stempel) tersebut selanjutanya dicelupkan ke dalam lilin panas, kemudian ditekan atau dicapkan pada kain. Gambar batik cap biasanya tidak tembus pada kedua sisi kain.
3. Batik Sablon/Printing
Batik sablon atau disebut juga batik printing adalah batik yang proses pembuatannya dicetak melalui proses sablon. Proses batik dapat diselesaikan tanpa menggunakan lilin malam serta canting. Prosesnya sama seperti pembuatan spanduk atau kaos sablon namun dengan bahan warna yang lebih bagus mutunya. Permukaan kain batik sablon jika dilihat hanya satu sisi saja yag bergambar, sedangkan sisi lainnya polos. Hal inilah yang membuat warna batik sablon lebih cepat luntur karena warnanya tidak meresap ke kain.
Itulah 3 jenis batik menurut teknik pembuatannya. Dari segi kualitas, batik tulis memang lebih bagus karena proses pembuatannya yang menggunakan canting membuatnya memiliki seni tersendiri.

Perbedaan Antara Batik Tulis, Batik Cap, Batik Printing
Selanjutnya bagaimana caranya untuk membedakan ketiga jenis batik di atas. Secara umum perbedaan ketiga jenis batik tersebut adalah :
Batik Tulis : antara ornamen yang satu dengan ornamen lainnya agak berbeda walaupun bentuknya sama. Bentuk isen-isen relatif rapat, rapih, dan tidak kaku.
Batik Cap : antara ornamen yang satu dengan ornamen lainnya pasti sama, namun bentuk isen-isen tidak rapi, agak renggang dan agak kaku. Apabila isen-isen agak rapat maka akan terjadi mbeleber (goresan yang satu dan yang lainnya menyatu, sehingga kelihatan kasar).
Batik Printing : ornamen bisa sama, bisa tidak, karena tergantung desain batik yang akan ditiru, karena batik printing biasanya meniru batik yang sudah ada, namun yang perlu diketahui tentang warna. Warna batik printing kebanyakan tidak tembus karena proses pewarnaannya satu muka saja..

Sumber :http://margaria.co.id/news/read/2015/06/jenis-jenis-batik-menurut-cara-pembuatannya-

Macam - Macam Batik

 Macam -Macam Batik di Indonesia
Batik Solo memiliki berbagai macam motif, namun yang paling banyak digemari serta merupakan motif yang khas pada batik solo yaitu ada lima motif, diantaranya motif sido asih dengan motif geometris berpola dasar segi empat dengan  arti keluhuran, motif ratu ratih yang diambil dari kata ratu patih, yang menggambarkan kemuliaan, motif parang kusuma yang merupakan motif diagonal berupa garis berlekuk-lekuk yang berarti bunga, motif bokor kencana yaitu motif geometris berpola dasar yang berbentuk lung-lungan yang berarti harapan, keagungan, dan kewibawaan, motif sekar jagad yang merupakan perulangan geometris dengan cara ceplok yang mengandung arti keindahan dan keluhuran kehidupan di dunia.
gambar motif-motif solo :
motif sido asih

  •  BATIK JOGJA
Batik Jogja atau Batik Yogya pada dasarnya merupakan batik yang memiliki corak batik dengan dasar putih. Berikut TOP 5 gambar motif batik klasik khas Yogyakarta yang sering menjadi pakem atau inspirator lahirnya batik-batik kontemporer atau batik modern.

1. MOTIF BATIK KAWUNG [MOTIF BATIK Tulis]
Zat Pewarna: Naphtol
Digunakan : Sebagai Kain Panjang
Unsur Motif : Geometris
Makna Filosofi : Biasa dipakai raja dan keluarganya sebagai lambang keperkasaan dan keadilan


2. MOTIF BATIK PARANG KUSUMO {Motif Batik Tulis}
Zat Pewarna: Naphtol
Digunakan : Sebagai kain saat tukar cincin
Unsur Motif : Parang, Mlinjon
Ciri Khas : Kerokan
Makna Filosofi : Kusumo artinya bunga yang mekar, diharapkan pemakainya terlihat indah


3. MOTIF BATIK TRUNTUM [MOTIF BATIK Tulis]
Zat Pewarna: Soga Alam
Digunakan : Dipakai saat pernikahan
Ciri Khas : Kerokan
Makna Filosofi : Truntum artinya menuntun, diharapkan orang tua bisa menuntun calon pengantin.


4. MOTIF BATIK TAMBAL [MOTIF BATIK Tulis]
Zat Pewarna: Soga Alam
Digunakan : Sebagai Kain Panjang
Unsur Motif : Ceplok, Parang, Meru dll
Ciri Khas : Kerokan
Makna Filosofi : Ada kepercayaan bila orang sakit menggunakan kain ini sebagai selimut, sakitnya cepat sembuh, karena tambal artinya menambah semangat baru
 .

5. MOTIF BATIK PAMILUTO
Zat Warna : Soga Alam
Kegunaan : Sebagai kain panjang saat pertunangan
Unsur Motif : Parang, Ceplok, Truntum dan lainnya
Filosofi : Pamiluto berasal dari kata “pulut”, berarti perekat, dalam bahasa Jawa bisa artinya kepilut [tertarik].
Tentu saja tidak hanya 5 macam motif batik diatas yang masih populer hingga sekarang, karena masih ada motif sidomukti, cuwiri, ceplok kesatrian, dll, yang akan selalu menjadi ide-ide berkembangnya batik-batik kontemporer.
  • MOTIF BATIK MADURA

  • BATIK JAKARTA
Tumpal liris

Lokcan

  • BATIK SEMARANG


Sumber :https://kerenbatik.wordpress.com/macam-macam-motif-batik/

Jenis - Jenis Batik di Indonesia

Jenis - Jenis Batik di Indonesia

Jenis batik di Indonesia sangatlah bermacam-macam. Dari tradisi klasik sampai yang modern hingga abstrak. Ingin tahu seperti apa jenis-jenis batik Indonesia itu? Bacalah lebih lanjut!

 1. Batik Jlamprang
Motif batik jlamprang banyak diproduksi di Pekalongan. Sebagian besar berbentuk geometris dan kadang berbentuk bintang atau mata angin. Canting yang digunakan ujungnya berbentuk segi empat.
Batik Jlamprang
Batik Jlamprang

2. Batik Terang Bulan
Umumnya, desain batik ini hanya ada di bagian bawah, baik itu berupa lung-lungan atau berupa ornamen pasung, sementara bagian atasnya kosong atau berupa titik-titik. Batik terang bulan ini disebut juga gedong atau ram-raman.
Batik Terang Bulan
Batik Terang Bulan

3. Batik Cap Kombinasi Tulis
Proses pembentukan motif batik ini menggunakan batik cap dan batik tulis murni. Setelah diproses dengan canting cap, kain batik kembali ditulis dengan canting tangan untuk memperhalus motif. Proses ini biasanya dilakukan untuk mempercepat produksi batik dan keseragaman.
Batik Cap Kombinasi Tulis
Batik Cap Kombinasi Tulis

4. Batik Tiga Negeri Pekalongan
Batik ini memiliki beberapa warna dalam satu kain, yaitu merah, biru dan soga yang semua dibuat di Pekalongan. Sejarahnya, proses pewarnaan ini perlu melibatkan tiga tempat, yaitu Lasem, Pekalongan,dan Solo. Untuk warna merah para pembatik harus ke wilayah Lasem, warna biru ke wilayah Pekalongan, sedangkan untuk mendapatkan warna soga (cokelat) pembatik harus ke wilayah Solo. Kerumitan yang tinggi inilah yang menjadikan Batik Tiga Negeri sebuah masterpeice Batik Nusantara.
Batik Tiga Negeri Pekalongan
Batik Tiga Negeri Pekalongan

5. Batik Sogan Pekalongan
Batik sogan pekalongan melalui proses dua dua kali. Proses pertama, latar putih diberi coletan (teknik pewarnaan batik) dan untuk proses kedua, batik ditandai penuh atau berupa titik halus, baru setelah itu disoga (diberi warna cokelat). Karena warnanya, Batik Sogan Pekalongan terlihat klasik.
Batik Sogan Pekalongan
Batik Sogan Pekalongan

6. Batik Tribusana
Batik tribusana merupakan batik gaya baru yang sebagian besar motifnya berupa lung-lungan lanjuran. Jenis batik ini ada yang bercorak dan ada juga yang polos.
Batik Tribusana
Batik Tribusana

7. Batik Pangan atau Batik Petani
Batik ini umumnya dibuat oleh perempuan petani sebagai selingan kegiatan. Biasanya batik ini kasar serta tidak halus. Motifnya bermacam-macam dan paling banyak disesuaikan dengan kondisi daerah pembuatnya masing-masing. Batik Petani cukup dikenal di Klaten, Bantul, Imogiri, Tuban, Tulungagung, juga Indramayu.
Batik Petani
Batik Petani

Sumber :http://belindomag.nl/id/seni-budaya/jenis-jenis-batik-indonesia-2

Pengertian Batik

 BATIK
Batik merupakan kain bergambar dan peroses pembuatannya secara khusus yang di gambar atau menerakan motif ke suatu kain yang masih kosong, dan kemudian melaui proses khusu sehingga mempunyai ciri khas pada kain tersebut. Batik Indonesia,  keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009.






Batik Indonesia

Sejarah Teknik Batik

Seni pewarnaan teknik perintang menggunakan malam adalah salah satu bentuk motif dari seni kuno. Yang di temukan di Mesir menunjukkan bahwa teknik ini telah dikenal sejak abad ke-IV Sebelum Masehi, dengan ditemukannya kain pembungkus mumi yang juga dilapisi dengan malam untuk membentuk sebuah pola. Di Asia, teknik batik serupa juga diterapkan di Cina pada masa Dinasti Tang (618-907) serta di India dan Jepang selama Periode Nara (645-794).
Meskipun kata “batik” berasal dari bahasa Jawa, Lahirnya batik di Jawa sendiri tidak tercantum. G.P. Rouffaer menemukan teknik batik kemungkinan akan diperkenalkan dari India atau Sri Lanka pada abad ke-6 atau ke-7.
Di sisi lain, J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan FA Sutjipto (sejarawan Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua.
Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Umat Hinduisme, tetapi di dalamnya memiliki tradisi kuno dalam membuat batik.
G.P. Rouffaer juga melaporkan bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-XII di Kediri, Jawa Timur. Dia mengambil kesimpulan bahwa pola ini hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting sehingga ia menemukan canting ditemukan di Jawa pada waktu tentang hal itu.
Ukiran rinci yang menyerupai pola kain batik yang dikenakan oleh Prajnaparamita, patung dewi Buddha kebijaksanaan dari abad ke-13 Jawa Timur.
Karena industrialisasi dan globalisasi, yang telah memberi ide dan mempertunjukan teknik otomatisasi ini, Dan pada akhirnya model batik jenis baru muncul, dikenal sebagai batik dan batik cetak, Model batik tradisional yang diproduksi menggunakan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik. Pada saat bersamaan imigran dari Indonesia Wilayah Persekutuan Malaysia Batik juga di perkenalkan oleh merekaSekarang batik telah berkembang di beberapa tempat di luar Jawa, bahkan ke luar negeri. Di Indonesia, batik juga telah dikembangkan di Aceh dengan Aceh batik, Riau Cual Batik, Batik Papua, Kalimantan Sasirangan batik dan batik Minahasa.

Sumber :http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-sejarah-dan-jenis-batik-indonesia/

Tahap - Tahap Pembuatan Gambar Karikatur


TAHAP - TAHAP PEMBUATAN GAMBAR KARIKATUR :


1. Buatlah pola  dasar tipis saja menggunakan pensil B atau 2B.


2. Buatlah pembetukan wajah (alis,mata,hidung dan rahang).
 
 3. Koreksilah bentuk pola dasar gambar dan jika perlu sesuaikan kembali gestur tubuh dengan mimik wajah yang akan di tampilkan,dan bentuk elemen wajah (hidung).

 4. Pembetukan elemen wajah (kuping,bibir,dan gigi),buat buat lah lekukan wajah nya tipis-tipis.

5. Mulai membuat pola rambut dan detailkan garis-garis di kuping tipis saja.

 6. Hapus pola awal tipis saja,dan garis tipis lagi garis-garis yang terhapus,serta arsis sedikit lekukan wajahnya.
 7. Gunakan tisu untuk memperhalus arsiran lekuk wajah.
 8. Pendetailan wajah sedikit menggunakan pensil 4B seperti (alis,mata,gusi,bibir)


 9. Lanjutkan pengarsiran tipis-tipis pada rambut.

 10. Mulai membuat pendetailan wajah dengan memainkan arsiran pada setiap lekuk wajah dan memainkan seni suryalisnya atau pencahayaan.


11. Lakukan lagi arsiran mengunakan kombinasi pensil 2B,4B dan 6B untuk memperjelas gambar dan Finish

Sumber : http://ekhograft.blogspot.co.id/2013/07/pengertian-karikatur-dan-cara.html

Pengertian Gambar Karikatur

Karikatur 
Karikatur adalah gambar atau penggambaran suatu objek konkret dengan cara melebih-lebihkan ciri khas objek tersebut, biasanya objek tersebut adalah waja manusia. Kata karikatur berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebih-lebihkan. Karikatur menggambarkan subjek yang dikenal dan umumnya dimaksudkan untuk menimbulkan kelucuan bagi pihak yang mengenal subjek tersebut. Karikatur dibedakan dari kartun karena karikatur tidak membentuk cerita sebagaimana kartun, namun karikatur dapat menjadi unsur dalam kartun, misalnya dalam kartun editorial. Orang yang membuat karikatur disebut sebagai karikaturis. Karikatur sebagaimana yang dikenal sekarang berasal dari Italia abad ke-16. Pada abad ke-18, karikatur telah menjangkau masyarakat luas melalui media cetak dan, terutama di Inggris, telah menjadi sarana kritik sosial dan politis. Selain sebagai bentuk seni dan hiburan, karikatur juga telah digunakan dalam bidang psikologi untuk meneliti bagaimana manusia mengenali wajah.
Dalam membuat karikatur, karikaturis melakukan observasi untuk menentukan ciri khas yang membuat subjeknya berbeda dari orang lain, dan melebih-lebihkan ciri tersebut. Untuk itu, karikaturis membandingkan wajah subjeknya dengan wajah orang rata-rata, dan melebih-lebihkan perbedaannya. Misalnya, jika subjek karikatur memiliki hidung yang lebih panjang dibandingkan orang rata-rata, gambaran hidung subjek tersebut di karikaturnya akan jauh lebih panjang. Namun demikian, bagaimana ciri khas tersebut dilebih-lebihkan sering bergantung pada gaya menggambar masing-masing karikaturis.

Sebelum kita memulai menggambar, ada kalanya kita persipkan alat-alatnya, alat-alat yang di gunakan sebagai berikut :
  • Pensil
  •  Kertas
  •  Serutan
  • Penghapus
  • Papan alas 
  • Tisu
Gambar alat-alat yg perlu di gunakan.

 
(pensil)
Untuk pensil yang saya pakai di sini adalah pensil faber castell dan ukuran yang saya pakai adalah B,2B,3B,4B,5B,6B dan 7B.
 
 
(Kertas)
Kertas yang saya pakai adalah kertas hvs,untuk hasil yg lebih maksimal anda bisa memakai kertas yang khusu untuk sketch agar seni sketchnya pun lebih terlihat.

 
(Papan) 
Pemakaian papan harus melihat dasar papan yang bersih dan halus agar hasil gambar bagus.
 (Penghapus)

Usahakan hapusan yang berwarna hitam,di karenakan daya hapus yang bagus tanpa bekas contoh : BOXY,Faber-castel extra clean smooth,dll.

 (Tisu)
Jenis tisu yang di pakai pun kalau bisa yang lembut,agar dapat melembutkan arsiran,jangan pakai tisu yang kasar.
(Rautan)
Rautan pun di pakai yang hasil serut nya bagus.

Sumber :http://ekhograft.blogspot.co.id/2013/07/pengertian-karikatur-dan-cara.html

Jumat, 13 November 2015

Mural (Lukis Dinding )

Mural Definisi dan Perkembangannya:

Definisi Mural.
Mural berasal dari kata ‘murus’, kata dari Bahasa Latin yang memiliki arti dinding.Dalam pengertian kontemporer, mural adalah lukisan berukuran besar yang dibuat pada dinding (interior ataupun eksterior), langit-langit, atau bidang datar lainnya. Mural menurut Susanto (2002:76) memberikan definisi sebagai lukisan besar yang dibuat untuk mendukung ruang arsitektur. Definisi tersebut bila diterjemahkan lebih lanjut, maka mural sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari bangunan dalam hal ini dinding. Dinding dipandang tidak hanya sebagai pembatas ruang maupun sekedar unsur yang harus ada dalam bangunan rumah atau gedung, namun dinding juga dipandang sebagai medium untuk memperindah ruangan. Kesan melengkapi arsitektur bisa dilihat pada bangunan gereja Katolik yang bercorak Barok yang melukis atap gereja yang biasanya berupa kubah dengan lukisan awan dan cerita di Alkitab.

Menggambar dan Mewarnai dengan Crayon

 Menggambar dan Mewarnai dengan Caryon
 
Teknik Menggambar...
1.   Awali dulu dengan menemukan konsep yang tepat dan gambaran kasar hasil akhir dari gambar yang akan kita buat.
2.   Mulailah menggambar dengan dengan titik berat penyelesaian gambar utamanya, sedangkan ornamen tambahan bisa kita tambahkan setelahnya.
3.   Gunakan pensil HB atau 2B untuk menggambar sketsa, dengan memulai goresan pensil dari bidang bawah kanvas atau media gambar.
4.   Upayakan agar ketika membuat goresan gambar, kita tidak menekan pensil  terlalu keras. Hal ini dilakukan agar goresan-goresan pensil kita yang salah tatkala di hapus dan diperbaiki tidak meninggalkan jejak  lekukan pada media gambar kita.Hal ini akan sangat berpengaruh pada rata tidaknya sapuan pewarna (crayon) kita, karena bagian lekukan tersebut tidak akan tersapu crayon sehingga meninggalkan jejak putih pada hasil akhir gambar kita, yang tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kualitas gambar.
5.   Sketsa yang sudah jadi dapat ditebalkan dengan menggunakan pensil warna hitam, spidol snowman kecil atau boardmarker. Upayakan ujung spidol boardmarker tidak terlalu tebal, jika kita menggunakan spidol boardmarker.
6.   Sketsa yang sudah selesai sudah dapat diwarnai dengan crayon.

Teknik Mewarnai
Secara tujuan, mewarnai sketsa yang sudah kita buat sebetulnya hampir sama dengan mewarnai sebuah gambar yang disediakan ibu guru di TK, yaitu HASIL AKHIR YANG DIHARAPKAN BAGUS! (Betul kan??).  Tapi bagimana tekniknya?? mari kita bahas setiap langkahnya.
1.   Awali mewarnai dari bidang bagian atas sebelah kiri  dari media gambar kita
2.   Pastikan ujung crayon yang akan kita  pergunakan bersih. Jika kotor bisa kita bersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan kertas tissue.
3.   Siapkan peralatan lain seperti Kuas, Kertas Tissue, Scrabber, Spidol.
4.   Jika kesemua perangkat sudah siap, maka langkah berikutnya adalah MEwaRNai....


Langkah 1   :  Blocking
Yaitu tahap memblok bidang gambar dengan warna tertentu, biasanya diawali dengan memblok dengan warna-warna muda. Pemilihan warna sangat tergantung dari bagian gambar yang akan kita warnai. misal bagian yang akan kita warnai adalah langit, maka warna muda yang kita pilih boleh biru muda, kuning muda atau putih.

Langkah 2  :  Gradasi
Yaitu sebuah tahap mewarnai diatas media yang sudah terblock warna muda, dengan warna-warna lain yang seirama dan secara bertingkat sehingga menjadi sebuah gradasi warna yang indah. Disinilah sebenarnya titik berat pewarnaan kita dan akan menentukan hasil akhir gambar yang kita buat.

Langkah 3  :  Mixing
Yaitu sebuah tahap pencampuran gradasi yang sudah kita buat tadi dengan warna-warna yang sudah digoreskan sebelumnnya. ada 2 cara yang sering dilakukan dalam proses mixing ini yaitu teknik goresan linier dan circular. Dalam penggunaanya akan menghasilkan gradasi yang berbeda. Tentunya ditempatkan pada gambar yang berbeda pula, sehingga satu bagian gambar dengan bagian gambar yang lain teknik mixing nya belum tentu sama. Contoh  : pada proses mixing warna bagian gambar langit lebih cocok dengan teknik linier daripada circular.

Langkah  4  :  Finishing
Yaitu tahap penghalusan warna pada bagian- bagian yang masih belum sempurna, dan penambahan aksen-aksen seperti siluet, shadow dan lain-lain

Langkah  5  :  Scrabbing (Sgraffito)
Tahap ini hanya merupakan tahap tambahan yang tidak mesti dilakukan, karena pada tahap ke-4 sebenarnya gambar kita sudah bisa dikatakan selesai. Scrabbing hanya sebuah tahap mengerok/mengerik bagian gambar tertentu dengan menggunakan scrabber (biasanya pada crayon merk tertetu disertakan) atau  bisa kita buat sendiri.

 TEKNIK MEMEGANG CRAYON
Teknik ini dilakukan dengan cara meletakkan crayon dibawah jari dengan ujung jari menjepit dan menekan pada kertas. Teknik ini biasanya jarang di pakai oleh anak karena anak-anak sudah terbiasa memegang alat tulis sehingga memegang crayon pun seperti memegang alat tulis.

TEKNIK ARSIRAN DENGAN CRAYON

1. Teknik Putar
Teknik ini dilakukan dengan cara memutar-mutarkan crayon secara berulang-ulang pada kertas sehingga kertas terwarnai oleh crayon.
Kelebihan : Hasil lebih rata (maximal)
Kekurangan : Proses pengerjaan lebih lama.
Aplikasi pewarnaan pada bentuk gambar cenderung sama prosesnya.
Misalnya :
Aplikasi pewarnaan gradasi dengan cara mewarnakan warna yang lebih tua di dahulukan baru di tindih/campur dengan warna yang lebih muda

2. Teknik Menggores
Teknik ini dilakukan dengan cara mengoreskan (garis lurus) secara berulang-ulang sehingga kertas terwarna oleh crayon.
Kelebihan : Hasil kurang rata (tidak maksimal)
Kekurangan : Proses pengerjaan lebih cepat.
Aplikasi pewarnaan pada bentuk gambar sebaiknya menyesuaikan bentuk bidang. Misalnya :
Aplikasi pewarnaan gradasi dengan cara mewarnakan warna yang lebih tua di dahulukan baru di tindih/campur dengan warna yang lebih muda















Sumber :http://kkg-srikandi.blogspot.co.id/2014/02/teknik-menggambar-dan-mewarnai-dengan.html

Doodle Art


A.    Pengertian Doodle Art
Sebuah doodle adalah gambar tidak fokus atau tidak sadar dibuat saat perhatian seseorang jika tidak ditempati. Doodles adalah gambar sederhana yang dapat memiliki makna representasi beton atau mungkin hanya bentuk-bentuk abstrak. Doodle Art sendiri adalah suatu gaya menggambar dengan cara mencoret, terlihat abstract, ada yang tidak bermakna juga ada yang bermakna, terkadang karya yang dihasilkan tidak memiliki bentuk yang benar namun terlihat unik dan menarik.
Contoh stereotip mencoret-coret ditemukan di notebook sekolah, sering di margin, ditarik oleh siswa melamun atau kehilangan minat dalam kelas. Contoh umum lain dari corat-coret yang dihasilkan selama percakapan telepon panjang jika sebuah pena dan kertas yang tersedia.
Jenis Populer doodle termasuk versi kartun guru atau teman di sekolah, TV atau komik karakter terkenal, menemukan makhluk fiksi, lanskap, bentuk dan pola geometris, tekstur, spanduk dengan legenda, dan animasi yang dibuat dengan menggambar urutan adegan dalam berbagai halaman buku atau notebook. Banyak corat-coret geometris benar-benar aturan pembagian, di mana Anda mengulangi pola yang sama berulang-ulang dengan cara yang bersarang.


Sebuah karya doodle biasanya melukiskan perasaan si pembuatnya, bisa terlihat dari goresan-goresan yang dihasilkan, kadang keluar tanpa disadari oleh pikiran kita. Doodle art kadang mampu menenangkan hati si pembuatnya. Semakin di buat dengan sepenuh jiwa dan perasaan, karya yang dihasilkan semakin menarik, unik dan bermakna dalam, dan itu membuat karya doodle tidak sekedar jadi hobi corat-coret, tapi juga mempunyai kedalaman makna dan gaya.Sekarang Doodle art semakin berkembang, bentuknya yang abstract dan memiliki keunikkan tersendiri membuat pelakonnya semakin bertambah dari hari ke hari. Bahkan tanpa disadari kita sering menghasilkan karya doodle, contohnya coretan dikelas  adalah doodle art.

Doodle art adalah sarana berkarya dan berkreatifitas yang murah lagi meriah. Tidak perlu kertas khusus seperti kanvas, di bungkus rokok sekalipun bisa dilakukan. Semua kembali ke pelakon doodle art itu sendiri dalam memilih peralatan dan gaya doodling yang nyaman bagi dirinya. Doodle art termasuk juga kedalam seni rupa 2 dimensi, dan termasuk kedalam seni desain grafis yang menarik. Berikut adalah Hasil Karya Para Master Doodle art Dunia
   1. Uberkraaft 2. Jabson Rodrigue 3. Jim Bradsha 4.James Clapham



Dan Doodlers Terkemuka Lainnya

Presiden Amerika (termasuk Thomas Jefferson, Ronald Reagan dan Bill Clinton) telah dikenal untuk mencorat-coret selama pertemuan Penyair dan dokter John Keats mencoret-coret di pinggir catatan medisnya;. Doodlers sastra lainnya telah menyertakan Samuel Beckett dan Sylvia Plath. matematika Stanislaw Ulam mengembangkan spiral Ulam untuk visualisasi bilangan prima saat mencoret-coret selama presentasi membosankan di sebuah konferensi matematika.


B.    Sejarah Doodle
Kata doodle pertama kali muncul pada awal abad ke-17 berarti bodoh atau bodoh. Ini mungkin berasal dari Jerman atau Nudeltopf Dusseldorf, berarti bodoh atau mie (harfiah"minum-minum").
Makna "bodoh, bodoh" yang dimaksud dalam judul lagu "Yankee Doodle", awalnya dinyanyikan oleh pasukan kolonial Inggris sebelum Perang Revolusi Amerika. Ini juga merupakan asal dari kata kerja abad kedelapan belas dini untuk mencoret-coret, yang berarti "untuk menipu atau membodohi". Arti modern muncul pada 1930-an baik dari makna ini atau dari kata kerja "untuk berlama-lama", yang sejak abad XVII telah memiliki makna membuang-buang waktu atau karena malas.
Dalam film Mr Deeds Goes to Town, Mr Deeds menyebutkan bahwa "doodle" adalah kata yang dibuat untuk menggambarkan coretan untuk membantu seseorang berpikir. Menurut track DVD komentar audio, kata yang digunakan dalam pengertian ini diciptakan oleh penulis skenario Robert Riskin.
Doodle Art juga memiliki sejarahnya. Tahu kan coret-coretan yang terdapat di gua-gua jama dulu? itu salah satu gaya doodle art tertua, bahkan sebelum orang mengenal tulisan, dimana doodling dijadikan alat untuk menceritakan sebuah kisah turun temurun.



C.    Teknik Menggambar Doodle Art
Doodle art adalah teknik mengambar spontan yang bentuknya Freehand semua bentuk bisa termasuk kedalam doodle.Teknik menggambar Doodle seperti teknik menggambar pada umumnya yang biasa menggunakan Arsir,Blok,Linear,Dusel,Pointilis,Aquarel, dan Plakat. Menurut Lei Melendres, Doodle art terbagi menjadi 3 yaitu :
1.      Unplanned Doodle atau bisa disebut teknik menggambar doodle dengan cara spontan atau tanpa sketsa
2.      Semi Unplanned Doodle atau bisa disebut Teknik menggambar doodle dengn spontan/ langsung tetapi menggunakan sketsa
3.      Planned Doodle atau bisa disebut Teknik menggambar doodle dengan rencana atau terlebi dahulu dengan menggunakan sketsa agar hasilnya lebih terkonsep dan terbilang rapi

Bahan Bahan yang dibutuhkan untuk membuat doodle sangat mudah yaitu :
1.      Sketchbook, Buku, Buku Gambar, Atau media lainnya termasuk media menggambar
2.      Pensil ,Rautan Pensil ,dan Penghapus untuk menggambar sketsa
3.      Drawing Pen/Pulpen Gambar untuk menebalkan gambar sketsa
4.      Pensil Warna, Spidol Warna, Cat untuk mewarnai gambar agar terkesan ekspresif

Cara Membuat Doodle :
1.      Membuat Sketsa
Walaupun sebenarnya Doodle Art tidak menggunakan sketsa dan langsung menggambar, tetapi tidak masalah karena kita disini masih pemula dan pembuatan sketsa sangat diperlukan agar tidak terjadi banyak kesalahan/kekeliruan.
2.      Menambahkan Icon gambar
Menambahkan icon gambar sesuai kreatifitas anda seperti gambar gambar karakter dan yang lainnya sesuka anda
3.      Menebalkan Ikon
Jika sudah terlihat bagus tebalkan gambar dengan spidol atau drawing pen agar terlihat jelas.
4.      Mewarnai
                   Yang terakhir adalah mewarnai jika perlu agar gambar terkesan hidu

 

Sumber : http://bapabapa666.blogspot.co.id/2015/03/doodle-art-pengertian-sejarah-dan.html

Tehnik-Tehnik Menggambar

 Tehnik-Tehnik Menggambar :

1. Teknik Pointilis
Teknik pointilis adalah cara atau teknik menggambar atau melukis dengan menggunakan titik-titik hingga membentuk suatu objek yang sederhana tetapi cukup menarik. Pointilisme(titik) adalah teknik lukisan di mana tersusun/terbentuk dari titik kecil, titik-titik yang berbeda dari warna diterapkan dalam pola untuk membentuk sebuah gambar
Teknik melukis yang digunakan untuk warna pointillist pencampuran dengan mengorbankan dari sapuan kuas tradisional yang digunakan untuk menggambarkan tekstur .
Mayoritas pointilisme dilakukan dalam cat minyak. Apa saja dapat digunakan sebenarnya, misalnya drawing pen, tetapi minyak yang lebih disukai.

2. Teknik Dussel (Gosok)
Teknik dussel adalah teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga menimbulkan kesan gelap-terang atau tebal-tipis. Alat yang bisa digunakan, antara lain pensil, krayon, dan konte.
Teknik menggambar ini menggunakan bantuan kapas atau alat khusus yang berupa gulungan kertas (bentuknya mirip pensil), bahkan jari-jari kitapun dapat digunakan untuk teknik menggambar yang satu ini. Pada teknik ini stroke/garis akan dihilangkan atau dihaluskan dengan cara digosok-gosok (dusel). Yang paling cocok untuk teknik menggambar ini adalah menggunakan jenis pensil yang lunak ( 2B ke atas) atau konte dan krayon. Perhatikan gambar dibawah ini!

3. Teknik Siluet (Blok)
Teknik siluet adalah teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna sehingga menimbulkan kesan balok.Gambar yang dibuat dengan bentuk menyeluruh secara blok pada bentuk yang diinginkan/disekitarnya. Teknik siluet ada 2 macam, yaitu :
1. Siluet Positif
menggambar dengan memberikan warna/blok pada bentuk yang diinginkan
2. Siluet Negatif
menggambar dengan memberikan warna/blok di sekitar/sekeliling bentuk yang anda inginkan
4. Teknik Arsir
Teknik asir dibuat dengan cara menggoreskan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa garis-garis berulang yang membuat kesan gelap-terang, gradasi, atau kesan dimensi.
Teknik mengambar arsir lebih menekankan pada kekauatan garis (stroke). Dilakukan berulang-ulang secara sejajar maupun tumpang berpotongan, hal ini dilakukan untuk memberikan kesan gelap. Atau dapat dilakukan secara sejajar dengan memperhatikan kerapatannya saja, apabila dilakukan dengan rapat menyebabkan kesan gelap dan sebaliknya. Atau menggunakan tekanan yang ringan dan kuat dilakukan secara diulang-ulang. Alat yang digunakan biasanya pensil, spidol, crayon, konte, kapur, arang, dll.
5. Teknik Aquarel (Sapuan Basah)
Teknik aquarel dapat menggunakan bahan dengan campuran air di kertas, kain, atau bidang lain. Bila menggunakan bidang gambar berupa kertas maka dapat menggunakan cat air, cat poster, atau tinta bak. Teknik menggambar ini menggunakan media basah agar supaya menghasilkan warna yang transparan. Kertas gambar sebelum dilakukna proses menggambar paling bagus yang harus dibasahi agar cat cepat menyebar. Atau dibuat lembab.
Alat yang cocok adalah menggunakan kuas. Dilakukan secara berulang-ulang dan menumpuk agar menghasilkan warna tua atau gelap. Teknik menggambar yang satu ini memang membutuhkan kemampuan khusus dalam penguasaan alat kuas. Gambar dari teknik ini memiliki karakter khusus dan karena bahan warnanya cat air atau acrylik maka warna yang dihasilkan memeng tampak cemerlang kalau dibandingkan crayon.




 
 

Apresiasi Karya Seni

Apresiasi dan Ekspresi Karya Seni Rupa Terapan A. Apresiasi Keunikan Gagasan dan Teknik dalam Karya Seni Rupa Terapan 1. Pengertian...