Rabu, 11 Desember 2019

Apresiasi Karya Seni

Apresiasi dan Ekspresi Karya Seni Rupa Terapan

A. Apresiasi Keunikan Gagasan dan Teknik dalam Karya Seni Rupa Terapan

1. Pengertian Apresiasi
Apresiasi adalah sikap kepekaan dalam mengenal dalam menghargai, mengagumi, dan
menilai sebuah karya seni. Apresiasi pasif tumbuh seiring dengan pembiasaan yang sifatnya pasif sampai pada tahap menilai, mulai dari mengamati gambar atau reproduksi karya seni rupa di buku hingga menghadiri pameran karya seni rupa. Apresiasi aktif yaitu apresiasi pasif yang disertai pembuatan karya.
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam mengkaji atau menilai sebuah karya seni, yaitu berkaitan dengan nilai bentuk dan nilai isi.
a. Nilai Bentuk
Berkaitan dengan hal yang sifatnya indrawi atau disebut juga nilai intrinsik. Misalnya, garis, bidang, bentuk, ruang, tekstur, warna, dan nada gelap terang.
b. Nilai Isi
Nilai isi disebut pula nilai ekstrinsik dan sifatnya nonfisik karena berada di balik wujud karya. Seorang pengamat setelah mengamati nilai-nilai fisik akan menangkap isi atau pesan perupa yang terdapat pada karya, misalnya komposisi, gagasan, pesan, perlambangan, tema, gaya, kemampuan teknik, dan bakat perupa dalam mengolah nilai-nilai bentuk.

2. Apresiasi Karya Seni Rupa
a. Pendekatan mimetik
Sebuah karya dinilai kaitannya dengan kenyataan yang ada di alam.
b. Pendekatan Ekspresif
Menilai ungkapan atau ekspresi perupa yang diwujudkan dalam karya.
c. Pendekatan Struktural
Dilakukan dengan menilai kesatuan utuh karya dengan strukturnya.
d. Pendekatan Semiotik
Dilakukan dengan menilai kandungan berbagai tanda yang ingin disampaikan seorang perupa kepada penikmatnya.

3. Menilai Keunikan Karya Seni Rupa Terapan
a. Pakaian
b. Perhiasan
c. Senjata
d. Topeng dan wayang
e. Kemasan
f. Alat transportasi
g. Bangunan
h. Peralatan rumah tangga
i. Benda ritual
j. Alat musik


B. Sikap Apresiatif terhadap Keunikan Karya Seni Rupa Terapan


1. Kritik Seni
Kegiatn kritik merupakan salah satu aspek dari apresiasi yang berkaitan dengan kegiatan memberi resensi (ulasan) suatu pameran atau karya seni.
Cara memberi komentar kritik terhadap karya seni, antara lain:
a. Pemaparan
b. Uraian kebetulan (formal)
c. Penafsiran arti atau makna
d. Penilaian
Kritik seni terdiri atas berbagai jenis, yaitu sebagai berikut:
a. Kritik Jurnalistik
b. Kritik ilmiah
c. Kritik Populer
d. Kritik Pedagogik

C. Merancang dan Membuat Karya Seni Rupa Terapan
1. Seni Keramik
Keramik berasal dari kata kramos bahasa yunani yang berarti “lempung yang dibakar”. Para perupa media keramik di Indonesia pada umumnya berlatar belakangakademi seni rupa, seperti Hilda Sumantri, Hendrawan Riyanto, Suyatna, F. Widyanto, Noor Sudiati, dan Asmudjo.
2. Jenis Keramik
Berdasarkan perbedaan komposisi bahan dan suhu pembakarannya.
a. Gerabah lunak atau earthenware
b. Jenis stoneware
c. Porselen atau porcelain
3. Media dan Teknik Seni Keramik
Teknik membuat keramik terdiri atas:
a. Dipijit atau pinching
b. Paduan bilahan/irisan atau slabbing
c. Dibuat dari paduan bentuk pilin/tali coiling
d. Dicetak tekan atau molding
e. Dicor atau casting

D. Menyiapkan Pameran Karya Seni Rupa
1. Tujuan dan Fungsi Pameran
a. Pameran berfungsi sebagai sarana apresiasi
b. Sebagai sarana edukasi
c. Sebagai sarana rekreasi
d. Sebagai sarana prestasi
2. Waktu Penyelenggaraan pameran
a. Pameran rutin
b. Pameran incidental
3. Tempat Penyelenggaraan Pameran
a. Pameran di dalam ruangan (indoor exhibition)
b. Pameran di luar ruangan (outdoor exhibition)
4. Penyelenggara pameran
a. Menentukan tema pameran
b. Menentukan rencana kegiatan
c. Menyusun program pameran
5. Lingkup pameran
6. Jenis pameran

E. Menata Pameran karya Seni Rupa
1. Tata letak karya (display)
2. Tata cahaya (lighting)
3. Sirkulasi pengunjung

Sumber : https://www.facebook.com/permalink.php?id=175163979177372&story_fbid=1028173863876375

Selasa, 10 Desember 2019

Jenis-Jenis Pensil

Alat tulis satu ini memang kebanyakan digunakan sebagai alat gambar, walaupun penggunaannya sebagai alat tulis banyak digunakan di berbagai aktivitas seperti di sekolah, perkantoran hingga pemerintahan. Pensil merupakan kebutuhan utama dan pelengkap material bagi para pelaku seni atau biasa kita sebut seniman.

1. Pensil Grafit Standar (Standard Graphite Pencils)

Jika kamu tertarik untuk mulai menggambar, tentu saja pensil yang paling umum digunakan adalah pensil grafit standar, yang memiliki tipe kepadatan yang berbeda yaitu lunak, sedang, dan keras.

a. Lunak, semakin lunak kepadatannya maka semakin pekat warna hitamnya yang ditandai dengan semakin besarnya angka di depan huruf B (Black). Jenis pensil ini ditandai dengan kode-kode seperti 2B, 3B, 4B, 5B, 6B, 7B, 8B, dan 9B.

b. Sedang, tidak begitu keras dan tidak begitu lunak. Jenis pensi ini ditandai degan kode-kode seperti B (Black), HB (Half Back), F (Firm), H (Hard), 2H, dan 3H.

c. Keras, pensil dengan kepadatan yang keras dengan efek warna yang tidak begitu gelap, cenderung memiliki warna abu-abu. Jenis ini ditandai dengan kode-kode seperti 4H, 5H, 6H, 7H, 8H, dan 9H.

Pensil grafit standar sangat cocok digunakan untuk sketsa awal dan untuk pekerjaan atau gambar-gambar yang membutuhkan detail yang tepat. Pensil jenis ini telah berevolusi menjadi berbagai macam bentuk yang berbeda, dan tentu saja fungsinya pun telah meningkat di berbagai aspek yang memudahkan kamu menggunakannya dalam kebutuhan sehari-hari.

2. Pensil Grafit Stik (Graphite Stick Pencils)

Pensil grafit stik ini terbuat dari campuran bubuk grafit dan lempung (atau tanah liat) yang telah dikompresi dengan suhu tinggi yang solid. Jumlah lempung lah yang menentukan tingkat kekerasan pada grafit stik. Sekarang ini pensil grafit stik tersedia dalam berbagai bentuk yang bervariasi seperti balok atau yang meniru bentuk dan ukuran pensil standar, dengan ujung dibuat meruncing.
Pensil mekanik yang kamu gunakan isinya adalah grafit stik ini yang ukurannya telah disesuaikan dengan ukuran pensil mekanik itu sendiri. Biasanya pensil grafit stik dilapisi plastik pelindung supaya tangan kamu tidak kotor saat menggunakannya.
Pensil ini bisa membuat garis yang lebih tipis ataupun lebih tebal dibandingkan dengan pensil grafit standar. Jenis pensil ini cocok digunakan untuk membuat bayangan dan sisi atau arsiran gelap dalam skala besar pada kertas gambar. Keuntungan lainnya menggunakan pensil ini adalah kamu dapat membuat goresan, dan garis-garis gelap yang khas dengan mudah.

3. Pensil Conte

Merupakan media gambar pensil yang terbuat dari bubuk grafit atau arang yang dikompres dan dicampur dengan lilin atau dasar lempung. Teknik menggambar dengan pensil ini banyak sekali macamnya, lho.
Di antaranya, Pensil Conte lebih banyak digunakan untuk tanda ekspresif dan dramatis pada gambar. Dapat juga digunakan pada kanvas siap pakai untuk gambar dasar sebuah lukisan. Selain dalam bentuk pensil, conte juga tersedia dalam bentuk stik conte dan crayon conte. 

4. Pensil Charcoal

Pensil ini menghasilkan warna yang lebih hitam dibandingkan dengan pensil grafit. Mirip dengan conte, hanya saja cenderung mudah hancur dengan tekstur yang dihasilkan lebih kasar, sehingga bagus digunakan untuk impressionist drawings seperti arsiran dan sketsa cepat.
Pensil charcoal termasuk kedalam pensil serbaguna sebagai alat gambar karena bisa membuat bermacam-macam efek pada gambar kamu. Mulai dari garis hingga goresan atau coretan yang tebal yang membuat gambar kamu terkesan tegas.
Namun, untuk kamu yang baru mulai menggunakan pensil jenis ini akan terasa sulit untuk dikontrol dengan hasil yang terkadang terlihat berantakan, tetapi dengan memvariasikan tekanan saat menggambar, kamu dapat mengatur ketebalan dan teksturnya.

5. Pensil Dermatograph

Pensil Dermatograph tidak seperti pensil konvensional lainnya, karena inti komposit sebagian besar terdiri dari lilin. Hal ini memungkinkan untuk menunjukkan karakteristik yang mirip dengan crayon saat menggambar.
Pensil ini juga memiliki beberapa warna dasar, yang unik adalah inti pensil dililit dengan kertas linting yang melilit menjadi bentuk pensil. Jenis pensil ini tidak dapat diraut dengan rautan konvensional, kamu hanya perlu menarik benang ke arah bawah pensil dan melepas lintingan kertas untuk merautnya. 

6. Pensil Warna

Pensil warna adalah pensil yang memiliki inti pigmen berwarna dan casing pelindung yang terbuat dari kayu. Inti dari sebagian besar pensil warna terbuat dari lilin, pigmen, aditif, dan bahan pengikat. Ada pula pensil warna lainnya yang berbasis minyak, larut dalam air dan beberapa bahkan mekanik.

Pensil warna yang digunakan di sekolah memiliki kualitas lebih rendah bila dibandingkan dengan pensil warna yang artistik. Pensil warna siswa terbuat dari pigmen berkualitas rendah dengan ketahanan lebih rendah. Walaupun tidak memiliki karakteristik yang ditentukan seperti kelas artistik, jenis ini lebih cocok untuk pemula karena bisa dihapus.

7. Watercolor Pencil

Pensil cat air atau yang lebih sering disebut watercolor pencil adalah pensil yang larut dalam air. Pensil ini adalah jenis pensil yang dapat berfungsi sebagai cat air jika digunakan bersamaan dengan kuas basah. Jangan salah, pensil ini juga bisa kamu gunakan kering seperti pensil warna standar.
Watercolor pencil juga dapat dicampur penggunaannya dengan pensil warna standar untuk menambah vibrant warna saat membuat sketsa atau menggambar. Pensil jenis ini sangat cocok untuk rancangan media campuran yang menyertakan watercolor paints dan acrylics.

Sumber : https://www.google.com/amp/s/bacaterus.com/jenis-jenis-pensil-gambar/amp/

Doodle Art

Pengertian
Doodle adalah gambar yang dibuat saat perhatian seseorang didekati. Doodle adalah gambar sederhana yang dapat memiliki makna representasi konkret atau hanya terdiri dari garis acak dan abstrak, umumnya tanpa pernah mengangkat perangkat gambar dari kertas, dalam hal ini biasanya disebut "coretan".
Sebuah doodle adalah gambar tidak fokus atau tidak sadar dibuat saat perhatian seseorang jika tidak ditempati. Doodles adalah gambar sederhana yang dapat memiliki makna representasi beton atau mungkin hanya bentuk-bentuk abstrak. Doodle Art sendiri adalah suatu gaya menggambar dengan cara mencoret, terlihat abstract, ada yang tidak bermakna juga ada yang bermakna, terkadang karya yang dihasilkan tidak memiliki bentuk yang benar namun terlihat unik dan menarik.
Contoh stereotip mencoret-coret ditemukan di notebook sekolah, sering di margin, ditarik oleh siswa melamun atau kehilangan minat dalam kelas. Contoh umum lain dari corat-coret yang dihasilkan selama percakapan telepon panjang jika sebuah pena dan kertas yang tersedia.
Sekarang Doodle art semakin berkembang, bentuknya yang abstract dan memiliki keunikkan tersendiri membuat pelakonnya semakin bertambah dari hari ke hari. Bahkan tanpa disadari kita sering menghasilkan karya doodle, contohnya coretan dikelas  adalah doodle art.
Doodle art adalah sarana berkarya dan berkreatifitas yang murah lagi meriah. Tidak perlu kertas khusus seperti kanvas, di bungkus rokok sekalipun bisa dilakukan. Semua kembali ke pelakon doodle art itu sendiri dalam memilih peralatan dan gaya doodling yang nyaman bagi dirinya. Doodle art termasuk juga kedalam seni rupa 2 dimensi, dan termasuk kedalam seni desain grafis yang menarik.
Sejarah Doodle Art
Kata doodle pertama kali muncul pada awal abad ke-17 berarti bodoh atau bodoh. Ini mungkin berasal dari Jerman atau Nudeltopf Dusseldorf, berarti bodoh atau mie (harfiah”minum-minum”).
Makna “bodoh, bodoh” yang dimaksud dalam judul lagu “Yankee Doodle”, awalnya dinyanyikan oleh pasukan kolonial Inggris sebelum Perang Revolusi Amerika. Ini juga merupakan asal dari kata kerja abad kedelapan belas dini untuk mencoret-coret, yang berarti “untuk menipu atau membodohi”. Arti modern muncul pada 1930-an baik dari makna ini atau dari kata kerja “untuk berlama-lama”, yang sejak abad XVII telah memiliki makna membuang-buang waktu atau karena malas.
Dalam film Mr Deeds Goes to Town, Mr Deeds menyebutkan bahwa “doodle” adalah kata yang dibuat untuk menggambarkan coretan untuk membantu seseorang berpikir. Menurut track DVD komentar audio, kata yang digunakan dalam pengertian ini diciptakan oleh penulis skenario Robert Riskin.
Doodle Art juga memiliki sejarahnya. Tahu kan coret-coretan yang terdapat di gua-gua jama dulu? itu salah satu gaya doodle art tertua, bahkan sebelum orang mengenal tulisan, dimana doodling dijadikan alat untuk menceritakan sebuah kisah turun temurun.
Sumber : https://doodleartscience.wordpress.com/sejarah-doodle-art/

Alat dan Bahan Seni Mural

Alat dan Bahan
Berikut ini adalah beberapa bahan dan peralatan yang biasa digunakan dalam pembuatan mural.

1. Cat dasar / primer
Pada dinding dengan kondisi tertentu membutuhkan pengecatan dengan cat dasar sebelum aplikasi mural, misalnya pada dinding lama yang lembab atau plesteran dinding baru yang belum di cat. Kecuali bila konsep lukisannya memang tidak memerlukan pengecatan dasar, misalnya ingin mempertahankan tampilan dinding yang sudah ada.

2. Cat lukis (water based/oil based)
Bahan cat yang dipergunakan dalam pembuatan mural dapat bervariasi tergantung kebutuhan atau efek yang ingin didapatkan.  Mural dapat dibuat dengan cat minyak khusus lukis maupun cat dinding yang berbahan dasar air. Secara pribadi Papalago lebih menyukai menggunakan cat tembok acrylic yang berbahan dasar air. Selain mudah diaplikasikan, pilihan warnanya pun banyak.

3. Cat pelapis / clear coating
Untuk menghasilkan mural dengan daya tahan lebih baik terhadap cuaca atau sentuhan, lukisan dinding dapat dilapis dengan cat pelapis. Biasanya cat pelapis bening atau clear coating mempunyai pilihan hasil akhir yang mengkilap atau tidak mengkilap.

4. Pengencer cat (thinner / air)
Pengencer cat berbahan dasar minyak seperti thinner dibutuhkan untuk mempermudah aplikasi cat pada media lukis. Untuk cat berbahan dasar air, cukup diencerkan dengan mencampurkan air sesuai kebutuhan, apakah akan diaplikasikan menggunakan kuas, roller atau disemprotkan menggunakan spraygun. 

5. Kuas/roller/spraygun
Umumnya mural dibuat dengan menggunakan peralatan seperti kuas, roller cat dan spraygun atau pena airbrush.

6. Wadah air/thinner/cat
Persiapkan beberapa wadah untuk menampung thinner atau air untuk mengencerkan cat serta membersihkan peralatan setelah pembuatan mural. Wadah apa pun bisa digunakan, dari mulai ember air sampai botol atau gelas air mineral.

7. Masking tape
Masking tape sangat berguna untuk membatasi bidang yang tidak ingin terkena cat.  Dapat pula dipergunakan untuk membentuk pola mural tertentu. Beberapa masking tape yang ada di pasaran daya rekatnya sangat kuat, berhati-hatilah dalam menggunakannya karena jika salah pengaplikasian dapat menyebabkan lapisan cat dibawahnya terkelupas.

Sumber : https://muralpapalago.blogspot.com/p/blog-page_21.html?m=1


Senin Mural

Pengertian Seni Mural
Pengertian mural menurut bahasa yaitu mural berasal dari bahasa latin yaitu dari kata “Murus” yang berarti dinding. Secara luas pengertian mural adalah menggambar atau melukis di atas media dinding, tembok atau media luas lainnya yang bersifat permanen.
Jadi secara singkat seni mural adalah lukisan atau gambar apapun yang dibuat pada media permanen seperti lantai, meja, langit-langit itu juga termasuk ke dalam mural.
Sejarah Seni Mural
Seni mural sebenarnya sudah ada sejak jaman dahulu kala. Bahkan jika ditilik dari sejarah mural, mural sudah ada sejak 31.500 tahun yang lalu tepatnya pada masa prasejarah.
Pada masa itu terdapat sebuah lukisan yang menggambarkan sebuah gua di Lascaux yaitu daerah Selatan Prancis. Mural yang dibuat pada masa prasejarah tersebut menggunakan sari buah sebagai cat air (karena pada masa prasejarah belum ada cat).
Pada masa prasejarah, negara yang paling banyak memiliki lukisan dinding atau mural tidak lain yaitu Prancis. Salah satu mural atau lukisan dinding yang paling terkenal pada saat itu yaitu mural karya Pablo Picasso.
Pablo Picasso membuat sebuah mural yang dinamakan Guernica atau Guernica y Luno. Mural ini dibuat pada saat terjadinya peristiwa perang sipil di Spanyol pada tahun 1937.
Tujuan dibuatnya mural ini yaitu untuk memperingati peristiwa pengeboman oleh tentara Jerman yang terjadi di sebuah desa kecil dimana kebanyakan diantara mereka yaitu masyarakat Spanyol.
Perbedaan Mural dengan Grafiti
Banyak diantara kita yang masih bingung apa perbedaan mural dan graffiti. Jika dilihat secara media, biasanya mural dan graffiti memang sering dibuat di atas media dinding.
Khususnya di jalanan, mungkin banyak diantara kalian yang melihat lukisan dinding dengan berbagai macam karakter atau pun bentuk tulisan lainnya.
Lalu, apa perbedaan dari mural dan graffiti?
Sebelum kita membandingkan mural dan graffiti, akan lebih baik jika kita sama-sama mengetahui apa arti atau pengertian daripada Graffiti.
Graffiti adalah coretan-coretan pada dinding yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk, dan volume untuk menuliskan kata, simbol, atau kalimat tertentu.
Alat yang digunakan pada masa kini biasanya cat semprot kaleng. Sebelum cat semprot tersedia, grafiti umumnya dibuat dengan sapuan cat menggunakan kuas atau kapur.
Jadi, perbedaan mural dengan graffiti yaitu jika mural gambar yang dibuat lebih bebas dan luas, sedangkan untuk graffiti berupa tulisan atau kata-kata. Dan biasanya untuk jaman sekarang graffiti lebih sering dibuat dengan menggunakan cat semprot.
Sumber : https://www.imural.id/blog/pengertian-mural/

Jenis Corak Patung dan Medianya

Jenis-Jenis Corak Patung
Jika dilihat berdasarkan perwujudan dari seni patung modern saat ini, maka ada tiga corak, yang diharapkan:
Sebuah. Corak Imitatif
Yaitu tiruan dari makhulk hidup (manusia, hewan, dan tumbuhan). Dalam perwujudan seni patungnya sesuai dengan bentuk fisik baik itu segi anatomi, komposisi, dan geraknya.
b. Corak Deformatif
Yaitu corak yang telah mengubah banyak perubahan dari tiruan yang disampaikan, diubah menjadi yang baru sesuai dengan pembuatnya.
c. Corak Non-Figuratif / Abstrak
Yaitu corak yang sudah banyak meninggalkan bentuk yang terlihat untuk perwujudan patungnya. Corak Non Figuratif dapat digerakkan oleh aliran kontruksi.
Media dan Teknik Membuat Patung
1. Bahan Lunak
Yaitu bahan untuk membuat patung yang memiliki tekstur empuk sehingga mudah di bentuk. Contohnya seperti tanah liat, tanah liat, plastisin, sabun, dll.
2. Bahan sedang
Yaitu bahan untuk membuat patung yang teksturnya tidak terlalu keras seperti kayu, misalnya seperti kayu mahoni, randu, waru, dll.
3. Bahan keras
Yaitu bahan untuk membuat patung yang keras dan rumit, umunya terbuat dari batu, tetapi ada juga dari jenis kayu tertentu. Contohnya seperti batu granit, batu marmer, batu andesit, kayu jati, kayu sonokeling, dll.
Beberapa alat yang digunakan dalam membuat seni patung
1. Butsir
Yaitu alat bantu yang berguna untuk mengurangi atau menambah bahan untuk membuat patung sehingga menjadi bentuk yang diinginkan. Butsir umumnya digunakan untuk membuat patung dari bahan yang bebas.
2. Meja putar
Yaitu meja yang dapat diputar untuk membuat patung, fungsinya untuk mengontrol dan mengatur saat membuat dari segala Arah. Biasa digunakan untuk membuat patung tanah liat.
3. Pahat
Yaitu alat yang digunakan untuk memahat dan mengukir, alat ini berguna untuk mengurangi bahan. Umunya ada dua jenis alat pahat, untuk mengukir kayu dan untuk memahat batu.
4. Palu
Yaitu alat pelengkap dalam memahat, dapat menghasilkan tenaga mendorong pada alat pahat membuat bahan dasar dapat dibuat sesuai keinginan.
5. Cetakan,
Yaitu alat yang digunakan untuk membuat karya seni patung yang dibuat dari bahan cair.
6. Kakatua
Yaitu alat bantu yang dibuat dari besi, bentuknya seperti paruh burung kakaktua. Berfungsi untuk mengencangkan ikatan kawat dan juga untuk mendorong kawat.
7. Sendok adonan
Yaitu alat yang digunakan untuk mengambil adonan dan menempelkannya ke disimpan patung.
Teknik membuat patung
1. Membutsir
Merupakan teknik yang menggunakan cara memijit, menambah, dan mengurangi bahan untuk membuat patung, diselesaikan dengan alat yang disebut Butsir. Bahan yang digunakan biasanya lunak dan mudah di bentuk. Misalnya seperti bahan tanah liat, tanah liat, plastisin, dll.
2. Memahat
Merupakan teknik dalam membuat patung dengan cara mengurangi bahan. Selain menggunakan alat Pahat biasanya dilengkapi dengan alat lain yang mendukung dlam membuat patung seperti palu, gergaji, dsb. Bahan yang digunakan tekstur keras misalnya batu granit, batu marmer, batu andesit, kayu jati, dll.
3. Teknik cor
Merupakan tejnik yang menggunakan bahan semen dan pasir, setelah di cairkan lalu di tuangkan pada cetakan dan di biarkan hingga mengeras. Selain menggunakan semen dan pasir, dapat juga menggunakan besi, perunggu, perak, dsb yang sudah di lelehkan lalu di tuangkan pada cetakan khusus.

Sumber : http://www.pengertianku.net/2019/03/pengertian-seni-patung-fungsi-jenis-bentuk-contoh-dan-teknik-membuatnya.html

Sabtu, 07 Desember 2019

Jenis dan Teknik dalam Seni Patung

Jenis-jenis seni patung dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu berdasarkan bentuk serta jenisnya. Berikut penjelasannya :

1. Berdasarkan Bentuknya

Berdasarkan bentuknya , seni patung terbagi menjadi dua jenis yaitu :
  • Figuratif. Jenis patung figuratif adalah patung yang dibentuk dengan meniru bentuk yang ada dalam kehidupan nyata. Contohnya seperti bentuk  manusia, bentuk hewan, atau bentuk tumbuhan yang di buat sedemikian menyerupai bentuk aslinya.
  • Non Figuratif. Jenis non figuratif merupakan jenis patung yang bentuknya tidak menyerupai bentuk aslinya. Patung jenis ini biasanya hanya menampilkan garis, lekukan atau bagian tertentu dari suatu objek.

2. Berdasarkan Jenisnya

Berdasarkan jenisnya, seni patung terbagi menjadi dua kelompok yaitu :
  • Zonde Bosse. Patung jenis Zonde Bosse ini merupakan bentuk patung yang  berdiri sendiri (kanan kirinya lepas) dan tidak menempel pada satu sisi.
  • Relief. Patung jenis relief merupakan patung yang menempel pada permukaan dinding. Biasanya patung relief ini menceritakan adegan penting yang terdapat dalam suatu cerita

Teknik- Teknik dalam Mematung 


1. Teknik Butsir

Butsir merupakan salah satu teknik pembuatan patung dengan cara mengurangi bahan lunak seperti tanah liat,gips malam dan  bahan yang berstruktur lunak lainnya sehingga tercipta karya patung yang memiliki nilai estetika.

2. Teknik Modeling

Modeling merupakan teknik dalam membuat patung dengan cara membuat model terlebih dahulu dan setelah itu dibentuk patung sebenarnya.

3. Teknik Merakit Atau Cor

Teknik ini biasanya digunakan pada proses pembuatan patung dengan bahan dasar logam. Pembuatan diawali dengan memanaskan logam hingga mencair kemudian dituangkan dalam cetakan patung yang telah dibentuk rupa patungnya.

4. Teknik Merakit

Teknik ini hampir mirip dengan permainan puzzle, yaitu dengan cara merakit bahan dasar patung kemudian merangkainya.

5. Teknik Membentuk

Teknik ini merupakan teknik pembuatan patung dengan cara membentuk patung secara bertahap sehingga tercipta patung yang diinginkan. Dalam teknik ini lebih membutuhkan ketelitian dari senimannya. Tetapi kualitas patung yang diperoleh biasanya lebih bagus karena menggunakan perasaan atau feeling dalam membentuknya.

6. Teknik Pahat

Teknik pahat biasanya dilakukan pada proses pembuatan patung dengan bahan dasar keras seperti kayu, tulang, batu ganit, batu granit dan bahan dasar yang berstruktur keras lainnya dengan cara mengurangi bagian-bagian tertentu pada bahan dasar hingga membentuk patung yang diinginkan.

Sumber : https://www.romadecade.org/seni-patung/

Apresiasi Karya Seni

Apresiasi dan Ekspresi Karya Seni Rupa Terapan A. Apresiasi Keunikan Gagasan dan Teknik dalam Karya Seni Rupa Terapan 1. Pengertian...