Sabtu, 07 Desember 2019

Jenis dan Teknik dalam Seni Patung

Jenis-jenis seni patung dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu berdasarkan bentuk serta jenisnya. Berikut penjelasannya :

1. Berdasarkan Bentuknya

Berdasarkan bentuknya , seni patung terbagi menjadi dua jenis yaitu :
  • Figuratif. Jenis patung figuratif adalah patung yang dibentuk dengan meniru bentuk yang ada dalam kehidupan nyata. Contohnya seperti bentuk  manusia, bentuk hewan, atau bentuk tumbuhan yang di buat sedemikian menyerupai bentuk aslinya.
  • Non Figuratif. Jenis non figuratif merupakan jenis patung yang bentuknya tidak menyerupai bentuk aslinya. Patung jenis ini biasanya hanya menampilkan garis, lekukan atau bagian tertentu dari suatu objek.

2. Berdasarkan Jenisnya

Berdasarkan jenisnya, seni patung terbagi menjadi dua kelompok yaitu :
  • Zonde Bosse. Patung jenis Zonde Bosse ini merupakan bentuk patung yang  berdiri sendiri (kanan kirinya lepas) dan tidak menempel pada satu sisi.
  • Relief. Patung jenis relief merupakan patung yang menempel pada permukaan dinding. Biasanya patung relief ini menceritakan adegan penting yang terdapat dalam suatu cerita

Teknik- Teknik dalam Mematung 


1. Teknik Butsir

Butsir merupakan salah satu teknik pembuatan patung dengan cara mengurangi bahan lunak seperti tanah liat,gips malam dan  bahan yang berstruktur lunak lainnya sehingga tercipta karya patung yang memiliki nilai estetika.

2. Teknik Modeling

Modeling merupakan teknik dalam membuat patung dengan cara membuat model terlebih dahulu dan setelah itu dibentuk patung sebenarnya.

3. Teknik Merakit Atau Cor

Teknik ini biasanya digunakan pada proses pembuatan patung dengan bahan dasar logam. Pembuatan diawali dengan memanaskan logam hingga mencair kemudian dituangkan dalam cetakan patung yang telah dibentuk rupa patungnya.

4. Teknik Merakit

Teknik ini hampir mirip dengan permainan puzzle, yaitu dengan cara merakit bahan dasar patung kemudian merangkainya.

5. Teknik Membentuk

Teknik ini merupakan teknik pembuatan patung dengan cara membentuk patung secara bertahap sehingga tercipta patung yang diinginkan. Dalam teknik ini lebih membutuhkan ketelitian dari senimannya. Tetapi kualitas patung yang diperoleh biasanya lebih bagus karena menggunakan perasaan atau feeling dalam membentuknya.

6. Teknik Pahat

Teknik pahat biasanya dilakukan pada proses pembuatan patung dengan bahan dasar keras seperti kayu, tulang, batu ganit, batu granit dan bahan dasar yang berstruktur keras lainnya dengan cara mengurangi bagian-bagian tertentu pada bahan dasar hingga membentuk patung yang diinginkan.

Sumber : https://www.romadecade.org/seni-patung/

Seni Patung


Pengertian Seni Patung

Pengertian seni patung adalah hasil ekspresi jiwa manusia yang dibuat dalam bentuk tiga dimensi, yang bertujuan untuk menampilkan nilai estetika/keindahan.
Seni patung memiliki berbagai ukuran mulai dari kecil hingga besar. Biasanya, patung ukuran kecil dijadikan sebagai hiasan rumah, sedangkan patung ukuran besar di pajang di jalan besar dan dikenal dengan monumen
Pengertian Seni Patung Menurut Para Ahli
Pengertian seni patung menurut Mikke Susanto, seni patung merupakan hasil karya tiga dimensi yang dibuat dengan cara mengurangi bahan atau membuat modelnya terlebih dahulu dengan teknik cetak atau cor. Untuk di Indonesia sendiri, seni patung sudah dikenal sejak zaman prasejarah dan terus berkembang hingga sekarang.
Berbagai macam bentuk dan ukuran patung bisa ditemui di Indonesia. Jenis dan bahan dasar pembuatan patung juga beragam, ada yang terbuat dari bahan yang lunak seperti kayu, tanah liat dan semen hingga bahan dengan struktur yang keras seperti batu dan logam.
Pengertian seni patung menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah benda yang sengaja dipahat untuk meniru bentuk manusia atau hewan.
Pengertian seni patung menurut B. S Mayers adalah karya tiga dimensi yang berdiri sendiri dan dapat dilihat dari segi manapun.

Sejarah Seni Patung

Perkembangan seni patung di Indonesia berhubungan erat dengan perkembangan seni ukir. Kabarnya, bangsa Indonesia telah mengenal seni ukir pada tahun 1500 SM. Saat itu, nenek moyang mengukir kapak batu dengan menggunakan bahan dan peralatan yang sangat sederhana. Motif yang dibuat hanya berupa garis, titik atau lengkungan.
Seni ukir mengalami perkembangan pada tahun 500-300 SM. Masyarakat mulai menggunakan bahan perunggu, emas dan perak untuk diukir. Mereka bahkan mengenal teknik cor sehingga motif ukiran yang dihasilkan mulai banyak dan beragam.
Sejak masuknya agama Hindu, Budha dan Islam ke Indonesia, seni ukir langsung mengalami perkembangan pesat. Banyak yang membuat ukiran pada candi dan prasasti sebagai bentuk penghormatan pada Raja. Tak hanya itu saja, ukiran juga dilakukan pada keris, tombak, batu nisan dan alat-alat kesenian. Pada zaman inilah, masyarakat lalu mengenal seni pahat atau seni patung.

Sumber : https://www.pelajaran.co.id/2019/22/seni-patung.html
https://www.romadecade.org/seni-patung/

Rabu, 04 Desember 2019

Kaligrafi

Kaligrafi Adalah suatu corak Tulisan Bermotif atau bentuk seni menulis indah dan merupakan Sebuah keterampilan tangan
Kaligrafi Banyak Yang Menyamakan Dengan Tulisan tulisan Arab. Padahal tidak. Semua tulisan tangan yang indah Dan Rapih bisa juga disebut kaligrafi. Mungkin karena bahasa indonesia yang tidak mempunyai keaksaraan yang kuat, sehingga tulisan indah dalam bahasa Indonesia hampir tidak ada
Seni Kaligrafi Adalah seni menulis indah yang dibentuk dengan mengutamakan keindahan yang terdapat pada bentuk huruf yang telah di modifikasi atau di gayakan sehingga mempunyai nilai estetika.
Ini artinya kaligrafi berkaitan dengan teknik atau seni. Lebih jauh, Yaqut al-Musta simi, seorang kaligrafer pada masa akhir Daulah Abbasiyah, menekankan fungsi kaligrafi bagi jiwa. Ia menyebut, “Kaligrafi (khat) adalah seni arsitektur rohani yang tampak melalui bentuk jasmani. Dengan kata lain khat berkaitan dengan kehalusan jiwa dan rohani.
Bagi orang yang memandang karya kaligrafi, tulisan indah dapat memberikan sentuhan halus, menanamkan apresiasi bagi sebuah ketekunan dan keterampilan. Lebih jauh lagi, bagi yang benar-benar menghayati, setiap tarikan garis identik dengan tarikan napas dalam kehidupan. Ketekunan, ketelitian atau ketelatenan, membentuk jiwa yang kokoh, menghargai ketekunan itu pun juga dapat mengokohkan jiwa.
Macam-Macam Huruf Kaligrafi
  1. Huruf Hijaiyah ( Arab )
  2. Huruf Latin
  3. Huruf Cina
  4. Huruf Jepang
  5. Huruf India
  6. Huruf Sansekerta Atau Huruf Jawa

4 Contoh Gaya Tulis Kaligrafi Dan Penjelasan nya
1.Kufi
Gaya Tulis Kaligrafi Kufi Banyak Digunakan untuk Menyalin Al-QuranDan Gaya Tulis Kufi Ini Model Penulisan Paling Tua Di Antara Semua Gaya Tulis Kaligrafi
2. Nastaliq
Disebut Nastaliq Karna Gaya Tulisan Ini Fungsinya mirip Dengan Nashki Yaitu Sebagai Tulisan Standar Buku Buku Pengetahuan (sampai saat ini buku buku pengetahuan bahasa persia masih Menggunakan Gaya Tulisan ini)
Untuk Menguasai Tulisan Ini Pun Tidak Mudah , Perlu Latihan Lama Agar Bisa Menguasai Gaya Tulis Ini , Dan Terkadang membutuhkan 2 Mata pena Karna Satu Huruf Memiliki Ketebalan Yang Berbeda
3. Tsuluts
Seperti Gaya Tulis Kufi , Gaya Tsuluts Di Perkenalkan Oleh Seorang Menteri Bernama Ibnu Muqlah , Gaya Tulis Tsuluts Sangat Ornamental , Memiliki Banyak Hiasan Dan Mudah Di Bentuk
4. Nashki
Gaya Tulis Nashki Di perkenalkan oleh Seorang Kaligrafer Yang Bernama Imam Muqlah Di Abad ke-10 , Gaya Tulis Nashki Sering Digunakan Oleh Umat Islam untuk Menulis Naskah Keagamaan Maupun Tulisan Sehari
Alat-Alat Lukis Untuk Membuat Kaligrafi
1.Kuas
2.Palet
3.Alat Pembersih Kuas
4.Pisau Palet
5.Easel
6.Macam Macam Cat / Tinta

Sumber : https://medium.com/@salfarizi196/apa-itu-kaligrafi-22fab01d7b19

Rabu, 09 Oktober 2019

Alat-Alat Menggambar

Sumber daya alam yang ada di bumi ini memang luar biasa sekali ya teman-teman. Benda-benda seperti batu tulis, styli logam, arang, kapur, bahkan pahat. dan berlian pun bisa digunakan untuk menggambar.

Wah keren ya, ternyata alat untuk menggambar tidak hanya sekadar pensil, cat air, krayon, atau pensil warna. Biar lebih jelas lagi, ini dia penjelasan tentang 7 alat menggambar yang jarang kita ketahui.

1. Arang
Arang merupakan potongan kayu yang dibakar telah digunakan sejak era seni Prasejarah, ketika seniman paleolitik menghasilkan lukisan gua yang menakjubkan yang dapat ditemukan di Chauvet, Lascaux, dan Altamira.

Tradisi ini dipelihara oleh Old Masters, yang gambar arang persiapan untuk lukisan mural, panel, dan bahkan lukisan miniatur kadang-kadang dapat dilihat di bawah pigmen. Menggambar arang biasanya memberikan stroke (ketebalan garis) yang berpori dan tidak terlalu melekat.

Pensil arang runcing bisa menghasilkan garis yang sangat tipis. Bahkan jika menggunakan selebaran di permukaan, ia menciptakan bidang yang kencang. Menggosok dan mencoreng garis arang menghasilkan bayangan menengah yang redup dan transisi yang halus.

Karena sedikit perekatnya, arang sangat ideal untuk sketsa korektif, namun jika gambarnya harus dilestarikan, perlu dilindungi oleh fiksatif.

2. Kapur
Sejak awal abad ke-16, kapur batu, seperti yang ditemukan di alam, telah menjadi semakin populer dalam gambar seni. Sebagai bahan alami, kapur alumina memiliki berbagai tingkat kekerasan, sehingga stroke bervariasi dari sedikit granular (berpasir) hingga homogen padat dan halus.

Pencarian untuk kualitas seragam telah menyebabkan produksi kapur khusus untuk menggambar; yaitu kapur, yang setelah dilumatkan, dicuci, dan dibentuk menjadi tongkat yang nyaman, memungkinkan stroke yang lebih lembut, lebih teratur dan juga bebas dari partikel berpasir.

3. Pastel
Menggambar dengan pastel dapat menjadikan penyempurnaan warna yang lebih baik, ia terbuat dari bubuk pigmen dicampur dengan jumlah minimum pengikat non-berminyak. Ketika warna diterapkan pada kertas, mereka selalu terlihat segar dan cerah. Warna pastel dapat diterapkan dalam teknik linear langsung dengan krayon, atau ke area kertas langsung dengan jari-jari.

4. Titik Logam
Teknik titik logam telah digunakan dalam penulisan dan penggambaran sejak zaman dahulu, sehingga diperlukan sedikit imajinasi untuk menggunakannya juga dalam menggambar. Seniman menggunakan alat ramping (batang atau stylus) dari logam lunak murni, seperti timbal, perak, timah, tembaga serta berbagai paduan timbal dan timah.

Bahan yang paling umum digunakan adalah timbal lunak, yang bila digunakan pada permukaan halus menghasilkan garis abu-abu pucat; warnanya tidak sangat kuat, mudah dihapus, dan ideal untuk sketsa persiapan.

5. Titik Grafit
Pada akhir abad ke-16, sebuah media gambar baru muncul dan dengan cepat mengganti metalpoint untuk membuat sketsa dan menggambar awal. Dikenal sebagai titik grafit – atau “timbal Spanyol” sesuai tempat asalnya – medium gambar ini menarik popularitas yang meluas, walaupun karena konsistensi lembutnya, digunakan terutama untuk sketsa persiapan, bukan gambar otonom.

6. Menggambar dengan Pena
Fungsi pena tetap hampir tidak berubah selama beberapa ribu tahun. Efek kapiler dari ujung perpecahan, berlaku cairan gambar ke permukaan tanah (awalnya perkamen, papirus, vellum, tetapi sejak Abad Pertengahan Akhir, hampir secara eksklusif kertas) dalam berbagai jumlah tergantung pada saturasi pena dan tekanan yang diberikan oleh tangan bergambar.

Pena bulu ayam menawarkan kemungkinan artistik yang lebih luas. Sejak Abad Pertengahan akhir – pena bulu telah menjadi instrumen yang paling sering digunakan untuk menerapkan zat warna cair ke permukaan gambar.

Ujung pena pena bulu yang lentur, tersedia dalam berbagai kekuatan, memungkinkan skala sapuan individu yang relatif luas – dari garis-garis tipis yang lembut, seperti yang digunakan dalam sketsa persiapan untuk ilustrasi dalam buku-buku yang diterangi, hingga garis yang energik dan luas.

7. Menggambar dengan Kuas
Kuas ini ideal untuk mengaplikasikan pigmen pada permukaan datar (lukisan) tetapi kuas ini juga digunakan dalam menggambar sejak zaman prasejarah. Selain tinta gambar yang disebutkan di atas – semua yang telah digunakan bersama dengan sikat serta gambar pena – kuas juga telah dibuat dengan kombinasi cairan.

Salah satu teknik artistik paling umum yang digunakan dari seni Klasik Yunani ke Baroque adalah Sinopia, sketsa awal yang normal untuk lukisan mural yang monumental. Lukisan ini dibuat dengan kuas, sehingga punya semua karakteristik gambar persiapan.

So, ternyata seni menggambar itu nggak melulu pakai pensil, pensil warna, krayon, atau cat air, ya. Ada banyak banget alat menggambar yang ternyata bisa jadi media penyaluran bakat seni kamu.

Sumber :
https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/quipper-indonesia/7-alat-menggambar-selain-pensil-warna-krayon-dan-cat-air-1542168788899281139

Rabu, 25 September 2019

Typogrphy

Apa sih typography itu ?
Typography atau dalam bahasa Indonesia disebut Tipografi adalah ilmu yang mempelajari tentang seni dan desain huruf (termasuk simbol) dalam aplikasinya untuk media komunikasi visual melalui metode penataan layout, bentuk, ukuran dan sifatnya sehingga pesan yang akan disampaikan sesuai dengan yang diharapkan.
Secara modern, tipografi berkaitan dengan penataan huruf pada media elektronik, baik dari segi tampilan maupun outputnya ke berbagai media cetak.
Sedangkan secara tradisional, tipografi berkaitan dengan penataan huruf melalui media manual berupa lempeng baja yang timbul atau karet (stempel) yang timbul yang berkenaan dengan tinta dan akan dituangkan ke permukaan kertas.
Tipografi atau typography menurut Roy Brewer (1971) dapat memiliki pengertian luas yang meliputi penataan dan pola halaman, atau setiap barang cetak. Atau dalam pengertian lebih sempit hanya meliputi pemilihan, penataan dan berbagai hal bertalian pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur-unsur lain bukan susun huruf pada pada halaman cetak.
Peran dari pada tipografi itu sendiri adalah untuk mengkomunikasikan ide atau informasi dari halaman tersebut ke pengamat.  Terkadang secara tidak sadar, kita selau berhubungan dengan tipografi setiap hari dan setiap saat. Seperti koran atau majalah yang kita baca, label pakaian yang biasa kita kenakan dan masih banyak lagi contoh-contoh lainnya. .
Tipografi (dalam bahasa inggris : Typography) adalah perpaduan antara ilmu seni dan teknik mengatur tulisan, agar maksud serta arti tulisan dapat tersampaikan dengan baik secara visual kepada pembaca. Tipografi tidak hanya terbatas lewat pemilihan jenis huruf, ukuran huruf, dekorasi, kesesuaian dengan tema, tetapi juga meliputi tata letak vertikal atau horizontal tulisan pada sebuah bidang desain. Tipografi juga bisa dikatakan sebagai “visual language” atau dapat berarti “Bahasa yang dapat dilihat”.
Tipografi memegang peranan penting dalam segala hal yang berkenaan dengan penyampaian bahasa non verbal (menggunakan tulisan) dalam segala bentuk publikasi, karena kita harus tahu berapa ukuran tulisan yang akan kita gunakan, efek dan bentuk yang akan kita tampilkan sehingga muatan emosi dan sifat dari pesan yang muncul sesuai dengan tujuan komunikasi yang ingin kita sampaikan kepada publik.
Sebagai contoh, dalam bahasa verbal, kita tidak mungkin berteriak dengan bentakan untuk merayu/membujuk seseorang sehingga menuruti atau memahami kemauan kita. Begitu juga dalam tipografi, kita tidak mungkin membuat tulisan dengan bentuk tegas dan keras (seperti larangan atau bentakan emosi) untuk publikasi yang bersifat membujuk atau menawarkan sesuatu produk atau jasa. Untuk itulah kita harus belajar tipografi.


Ada beberapa tahapan yang harus kita lalui untuk belajar tentang tipografi :
1. Pengenalan Anatomi Huruf.
Kita tidak mungkin dapat menilai seseorang itu cantik atau jelek, kalau kita tidak tahu apa itu wajah. Dan kita juga tidak bisa menilai seseorang itu anggun dan menarik, kalau kita tidak tahu apa itu tangan, kaki, badan, dsb. Begitu juga dengan Tipografi, Anda tidak mungkin dapat mengenali dengan baik sifat-sifat huruf yang akan Anda gunakan apabila Anda tidak mengetahui unsur-unsur yang membentuknya.
2. Pengenalan Bentuk dan Penerapannya pada Publikasi.
Pada tahap ini Anda harus belajar bagaimana baris-baris teks itu disusun dalam format yang benar. Memberi efek pada tulisan dengan benar. Mengatur jarak antar huruf, jarak antar baris dan sebagainya sehingga tulisan dapat dibaca dengan baik oleh publik. Mengatur besar kecilnya tulisan yang sesuai. Mengatur perataan yang proporsional sesuai degan sifat materi yang disampaikan dan sebagainya.
3. Mempelajari Legibility Teks dalam Publikasi.
Disini Anda diminta jeli dalam mengeksplorasi perbedaan antara berbagai jenis keluarga tulisan (typeface) dan tahu menempatkan huruf sesuai dengan citra yang akan ditampilkan. Eksperimen sangat diperlukan untuk menempa keahlian pada tahap ini. 

Kalau sudah menguasai ilmu tipografi, maka Anda akan menguasai sebagian unsur yang diperlukan oleh seorang desainer grafis.


Sejarah Perkembangan Tipografi
Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus.
Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.
Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya.


Klasifikasi Rupa huruf
Dalam beberapa literatur tipografi, rupa huruf dapat di golongankan dalam beberapa klasifikasi, yang berguna untuk mempermudah mengidentifikasi rupa huruf tersebut. Berdasarkan klasifikasi yang umum dan sering dipakai, klasifikasi berdasarkan timeline sejarahnya dan fungsinya, rupa huruf digolongkan menjadi:
1. Blackletter / Old English / Textura, berdasarkan tulisan tangan (script) yang populer pada abad pertengahan (sekitar abad 17) di Jerman (gaya gothic) danIrlandia (gaya Celtic).
2. Humanis / Venetian, berdasarkan tulisan tangan (script) gaya romawi di Italia. Disebut humanis karena goresannya seperti tulisan tangan manusia.
3. Old Style, Rupa huruf serif yang sudah berupa metal type, gaya ini sempat mendominasi industri percetakan selama 200 tahun.
Transitional, Rupa huruf serif, muncul pertama kali sekitar tahun 1692 oleh Philip Grandjean, diberi nama Roman du Roi atau “rupa huruf raja”, karena dibuat atas perintah Raja Louis XIV.
4. Modern / Didone, Rupa huruf serif, muncul sekitar akhir abad 17, menjelang zaman Modern.
5. Slab serif / Egytian Rupa huruf serif, muncul sekitar abad 19, kadang disebut Egytian karena bentuknya yang mirip dengan gaya seni dan arsitektur Mesir kuno
Sans-serif / Rupa huruf tanpa kait
6. Grotesque Sans-serif, muncul sebelum abad 20.
7. Geometris Sans-serif, bentuk rupa hurufnya berdasarkan bentuk-bentuk geometris, seperti lingkaran segi empat dan segitiga.
8. Humanis Sans-serif, bentuk rupa hurufnya seperti tulisan tangan manusia.
9. Display / dekoratif, muncul sekitar abad 19, untuk menjawab kebutuhan di dunia periklanan. Cirinya adalah ukuranya yang besar.
10. Script dan cursive, bentuknya menyerupai handwriting – tulisan tangan manusia. Script, hurufnya kecil-kecil dan saling menyambung, sedangkan Cursive tidak.

Selain itu ada juga klasifikasi yang berdasarkan bentuk rupa hurufnya:
1.Roman/Serif pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital seperti yang biasa ditemui di pilar dan prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh huruf yang mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku.Pengertian lain adalah:memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin
Egyptian, atau populer dengan sebutan slab serif. Cirinya adalah kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.
Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.
Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.
Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.
Anatomi huruf dalam tipografi
Setiap bentuk huruf dalam sebuah alfabet memiliki keunikan fisik yang menyebabkan mata kita dapat membedakan antara huruf ‘m’ dengan ‘p’ atau ‘C’ dengan ‘Q’. Keunikan ini disebabkan oleh cara mata kita melihat korelasi antara komponen visual yang satu dengan yang lain. Sekelompok pakar psikologi dari Jerman dan Austria pada tahun 1900 memformulasikan sebuah teori yang dikenal dengan teori Gestalt. Teori ini berbasis pada ‘pattern seeking’ dalam perilaku manusia. Setiap bagian dari sebuah gamabar dapat dianalsisi dan dievaluasi sebagai komponen yang berbeda. Salah satu hukum persepsi dan teori ini membuktikan bahwa untuk mengenal atau ‘membaca’ sebuah gambar diperlukan adanya kontras antara ruang positif yang disebut dengan figure dan ruang negatis yang disebut dengan ground.
Kejelasan bentuk huruf dan Keterbacaan
Kejelasan bentuk huruf (legibility) adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu karakter / rupa huruf / tulisan tanpa harus bersusah payah. Hal ini bisa ditentukan oleh:
Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan siripan, kontras goresan, dan sebagainya.
Penggunaan warna
Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Keterbacaan (readability) adalah tingkat kenyamanan / kemudahan suatu susunan huruf saat dibaca, yang dipengaruhi oleh:
Jenis huruf
Ukuran
Pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, kerning, perataan, dan sebagainya
Kontras warna terhadap latar belakang
 sumber : https://tugasdesaintgi.wordpress.com/2014/05/09/pengertian-typography/
Sumber : Kaskus

Rabu, 11 September 2019

True Love


Tepat hari ini, Rabu, 11 September 2019 Indonesia kehilangam salah satu putra terbaik bangsa yaitu beliau B.J Habibie presiden ke-3 Republik Indonesia. Beliau meninggal di RSPAD Gatot Soebroto dalam usia 83 tahun. Beliau meninggal setelah kepergian Alm. Ainun istrinya, pada tanggal 22 Mei 2010. Kisah cinta mereka tentunya sangat menginspirasi banyak orang terutama saya. Ucap janji antara mereka untuk saling setia hingga salah satunya dipanggil oleh sang Maha Kuasa tentunya membuat saya percaya bahwa cinta sejati itu memang benar-benar ada.

Mengutip puisi yang pernah dibuat oleh Habibie kepada Alm. Ainun saat dihari peringatan ke 1.000

 


Seribu

Sudah Seribu hari Ainun pindah ke dimensi dan keadaan berbeda.
 Lingkunganmu, kemampuanmu, dan kebutuhanmu pula berbeda. Karena cinta murni, suci, sejati, sempurna dan abadi tak berbeda. Kita tetap manunggal, menyatu dan tak berbeda sepanjang masa.
Ragamu di Taman Pahlawan bersama Pahlawan bangsa lainnya. Jiwa, roh, bathin dan nuranimu menyatu denganku. Di mana ada Ainun ada Habibie, di mana ada Habibie ada Ainun. Tetap manunggal dan menyatu tak terpisahkan lagi sepanjang masa.
"Titipan Allah bibit cinta Ilahi pada tiap insan kehidupan di mana pun. Sesuai keinginan, kemampuan, kekuatan dan kehendak-Mu Allah. Kami siram dengan kasih sayang, cinta, iman, taqwa dan budaya Kami, Yang murni, suci, sejati, sempurna dan abadi sepanjang masa.
Allah, lindungi kami dari godaan, gangguan mencemari cinta kami. Perekat kami menyatu, manunggal jiwa, roh, bathin dan nurani kami. Di mana pun, dalam keadaan apa pun kami tetap tak terpisahkan lagi.
Seribu hari, seribu tahun, seribu juta tahun ......... sampai akhirat !

Bacharuddin Jusuf Habibie
Jakarta, 15 Februari 2013

Dan pada akhirnya, engkau bertemu kembali dengan belahan jiwamu. 
Selamat jalan bapak, setelah sekian lama engkau terpuruk dan nelangsa, kini engkau kembali bertemu dengan bidadarimu, kesetian dan kekuatan cinta yang luar biasa.
Kini engkau dipertemukan kembali dengan separuh jiwamu.

Lepaskanlah rindumu yang selama ini engkau pendam
Berbahagialah engkau selamanya



Rabu, 04 September 2019

Finally I'm comeback

Assalamualaikum wr.wb
Hallo guys
Terakhir aku nulis di blog sepertinya tahun 2015 itupun waktu aku masih SMA kelas XI. Hobi ku masih sama seperti yang dulu, lebih tepatnya untuk mengurangi efek gabutku yang sering banget aku rasain yaitu "menggambar" khusus gambar arsiran pensil. Terakhir kalinya aku gambar arsiran mungkin 3 tahun yang lalu, setelah sekian lama aku ngga pernah gambar lagi dan akhirnya aku mau corat-coret lagi. Engga vakum si ya sebernya mungkin akibat badmood yang berkepanjangan :v
Buat pembukaan postingan ku yang pertama di tahun ini aku mau menyampaikan visi dan misiku dalam blog ini.

Visi :

Menjadi website rujukan bagi pecinta gambar / lukisan, menjadikan gambar sebagai media berekspresi dan pengembangan bakat


Misi :
  1. Menyediakan informasi lengkap mengenai seni rupa 
  2. Menyediakan informasi mengenai pentingnya berekspresi melalui gambar
Sekian visi dan misi dari pembuatan blog ini, untuk postingan selanjutnya saya mungkin akan memposting beberapa karya yang pernah saya buat. 

Semangat dan terus berkarya guys !!! 
Thankyou...

Apresiasi Karya Seni

Apresiasi dan Ekspresi Karya Seni Rupa Terapan A. Apresiasi Keunikan Gagasan dan Teknik dalam Karya Seni Rupa Terapan 1. Pengertian...